Kamis, 10 Oktober 2013

Arti lambang dan Bendera Universitas Brawijaya Malang

Lambang merupakan penyederhanaan dari kenyataan yang kompleks dan bersifat abstrak. Dengan lambang, sebuah institusi memiliki identitas yang unik agar dikenali orang lain. Lambang Universitas Brawijaya berbentuk segilima dengan warna dasar hitam. Di dalamnya terdapat gambar arca Raden Wijaya (Prabu Brawijaya) berwarna kuning emas, sebagai penjelmaan Dewa Wisnu yang bertangan empat. Masing-masing tangan memegang lampu, canka atau siput, qada, dan cakra. Selain itu sebagai lambang Ciwa, Raden Wijaya mengenakan mahkota Candra Kapala. Di samping kiri dan kanan Raden Wijaya terdapat sepasang Dewa Perwara sebagai pengikut Sang Raja.
Lambang secara keseluruhan menggambarkan corak atau watak dari Universitas Brawijaya. Jiwa kepeloporan, seperti yang dimiliki oleh Raden Wijaya (Prabu Brawijaya), dilukiskan dengan warna kuning emas. Memiliki sifat abadi, dilukiskan dengan warna dasar hitam.
Menjunjung tinggi falsafah Pancasila, digambarkan dalam bentuk segilima berwarna kuning emas. Berani membongkar segala sesuatu yang tidak wajar atau tidak benar, digambarkan dalam bentuk mahkota candra kapala. Penegak tertib hukum, digambarkan dalam bentuk gada. Berani meratakan segala sesuatu yang dianggap kurang wajar atau kurang benar, digambarkan dalam bentuk senjata cakra. Segalanya dilakukan dengan kesucian yang disertai pula tugas pemelihara atau pembina sesuai dengan sifat Wisnu, yang dilambangkan dalam bentuk fanka atau siput. Percaya dan meyakini benar-benar bahwa zat hidup itu ada, yang dilukiskan dalam bentuk lampu. Dengan demikian lambang tersebut menggambarkan penjiwaan keseluruhan watak Raden Wijaya (Prabu Brawijaya) yang senantiasa dilandasi moral Pancasila.

Bendera

Setiap fakultas di Universitas Brawijaya mempunyai warna-warna tertentu sesuai dengan ciri khas masing-masing. Fakultas Hukum (FH) memiliki warna bendera merah, Fakultas Ekonomi (FE) warna bendera kuning, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) warna bendera abu-abu, Fakultas Pertanian (FP) warna bendera hijau muda, Fakultas Peternakan (FPet) warna bendera coklat, Fakultas Teknik (FT) warna bendera biru tua, Fakultas Kedokteran (FK) warna bendera hijau tua, Fakultas Perikanan (FPi) warna bendera biru laut, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) warna bendera biru muda, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) warna bendera biru muda.

Sejarah Universitas Brawijaya Malang

Universitas Brawijaya (biasa disingkat UNBRA, UNIBRAW atau singkatan resmi UB) merupakan lembaga pendidikan tinggi negeri yang berdiri pada tahun 1963 melalui Ketetapan Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan No. 1 tanggal 5 Januari 1963, kemudian disahkan oleh KeputusanPresiden no. 196 tahun 1963 yang kemudian tanggal 5 Januari ditetapkan sebagai hari lahir Universitas Brawijaya. Saat ini UB merupakan salah satuperguruan tinggi negeri yang terkemuka di Indonesia yang mempunyai jumlah mahasiswa lebih dari 60 ribu orang dari berbagai strata mulai program Diploma, program Sarjana, program Magister, dan program Doktor selain program Spesialis tersebar dalam 10 Fakultas dan 2 Program pendidikansetara fakultas. Universitas Brawijaya pada 10 Januari 2009 mendapatkan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) melalui Keputusan BAN PT No. 015/BAN-PT/Ak-II/Inst/I/2009. Dengan demikian, UB adalah 1 dari 2 perguruan tinggi di Jawa Timur yang terakreditasi A yaitu bersama Intitut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Empat puluh empat tahun kemudian, UB mendapat persetujuan Dirjen Dikti untuk menjadi perguruan tinggi Otonom pada tanggal 29 November 2007.[1]
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, UB merupakan universitas terbesar dan terbaik di Indonesia. UB memiliki 6 kampus yaitu di Malang (KetawanggedePuncak DiengGriyasahanta), Kediri & KasembonJakarta, dan Probolinggo. Pada tahun 2013, terdapat 157 program studi yang terdiri dari Vokasi 18, S1 69, S2 37, S3 16, dan Profesi 17. Jumlah mahasiswa baru tahun 2013 yaitu 16.334 orang dan total seluruh mahasiswa adalah 61.511 orang. Untuk program beasiswa Bidik Misi, UB menerima 1.500 mahasiswa pertahun dan menambah biaya Rp 200.000 perbulan dari yang diberikan oleh pemerintah. Sedangkan total beasiswa lain yaitu Rp 27,6 miliar pertahun, ini menunjukkan bahwa UB memiliki kepedulian sosial yang tinggi. UB sendiri telah menentukan SPP-Proporsional (sekarang UKT-Proporsional) sejak tahun 2008. Selain itu, alasan mengapa UB merupakan universitas terbaik adalah dengan terakreditasinya fakultas Ekonomi dan Bisnis-UB dan Teknologi Pertanian-UB oleh internasional. Sedangkan untuk semua fakultas, lembaga, dan unit telah mendapatkan sertifikat manajemen ISO. Universitas Brawijaya sebagai World Class Entrepreneurial University, diwujudkannya melalu Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang bertaraf internasional dan berjiwa & berkemampuan entrepreneur.[1]
Lahan kampus utama seluas 58 ha terletak di kawasan barat kota Malang, tepatnya di Jalan Veteran. Gedung-gedung dalam Kampus pada umumnya berarsitektur Jawa yang ditata sedemikian rupa sehingga menyatu dengan suasana kampus yang asri dan rindang. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan kampus, gedung-gedung UB kebanyakan berlantai 3 bahkan di beberapa fakultas gedungnya berlantai 7. Kini UB juga membuka kampus di kota Kediri. Gedung kantor pusat berlantai 8 dengan bangunan yang sangat khas, saat ini menjadi maskot UB. Secara keseluruhan UB memiliki aset tanah seluas 1.813.664 m2 (181 ha). Dari luas tanah tersebut 58 ha terletak di dalam Kota Malang dan merupakan wilayah utama kegiatan universitas. Lahan seluas 73 ha merupakan lahan laboratorium dan lahan percobaan di propinsi Jawa Timur di luar kota Malang, yaitu di CangarJatikertoDau dan Sumberpasir. Sedangkan sisanya, seluas 92 ha, terletak di Lampung dan merupakan lahan percobaan untuk bidang pertanian.[1]
Kehidupan kampus UB dan sekitar kampus juga sangat nyaman, aman, dan biaya hidup yang murah. Bagi yang menuntut ilmu di UB, ada beberapa alternatif tempat tinggal di dalam dan sekitar kampus antara lain asrama mahasiswa di Griya Brawijaya, rumah kost, dan rumah kontrak. Lokasi rumah kontrak atau kost untuk lingkungan kampus berada di daerah Watugong, Ketawang Gede (Kerto), Sumbersari, Jalan Gajayana, dan lain-lain.[2]Untuk sampai di kampus UB dari lokasi tersebut dapat dijangkau dengan jalan kaki, kendaraan pribadi, atau kendaraan umum seperti berbagai macam jalur angkutan kota yaitu LDG, ADL, AL, GL, LG, JPK, TSG, JDM. Untuk Kampus Fakultas Teknik, Ilmu Administasi, Ekonomi dan Pasca Sarjana dilalui jalur angkot ADL, LDG, JPK dan TSG. Sedangkan untuk jalur yang melalui gerbang utama kampus Brawijaya (Jalan Veteran) yaitu angkot AL, GL, LG, dan JDM. Selain angkutan kota tersedia juga taksi yang melalui jalur kampus.[3][1]
Sebagian besar mahasiswa Universitas Brawijaya adalah pemeluk agama Islam. Di lingkungan Kampus tersedia masjid pusat yaitu Masjid Raden Patah, mushola-mushola yang tersebar di berbagai fakultas maupun jurusan. Di dekat lingkungan kampus juga tersedia Vihara untuk penganut agama Budha, sedangkan untuk umat Kristen, gereja berada di daerah Ijen, Jl Bromo